"...haruslah engkau membawa hasil pertama dari bumi yang telah kaukumpulkan dari tanahmu yang diberikan kepadamu oleh TUHAN, Allahmu, dan haruslah engkau menaruhnya dalam bakul, kemudian pergi ke tempat yang akan dipilih TUHAN, Allahmu, untuk membuat nama-Nya diam di sana." (Ulangan 26:2)
Perjanjian Lama mencatat bahwa mata pencaharian sebagian besar umat Israel adalah bercocok tanam atau bertani, atau lebih dikenal dengan istilah agraris, yaitu suatu keadaan di mana profesi penduduk yang ada di suatu negara sebagian besarnya adalah beertani. Dengan kata lain pertanian menjadi sektor utama atau andalan yang memberikan kontribusi terbesar bagi perekonomian suatu negara.
Menurut pengalaman biasnya dalam pertanian atau bercocok tanam, hasil panen yang pertama pada umumnya adalah hasil yang terbaik. Alkitab mencatat bahwa Itulah yang harus diserahkan terlebih dahulu kepada Tuhan. Yang pertama atau yang terbaik inilah yang disebut dalam Alkitab dengan istilah yang 'sulung'. Firman Tuhan mendorong setiap orang percaya memberikan persembahan sulung kepada Tuhan. "Muliakanlah TUHAN dengan hartamu dan dengan hasil pertama dari segala penghasilanmu," (Amsal 3:9).
Mengapa kita harus mengutamakan Tuhan dan memberikan persembahan yang terbaik kepada-Nya? Karena Tuhan adalah pemilik segala sesuatu. Dengan memberikan persembahan yang pertama dan terbaik (sulung) berarti kita menyadari bahwa Tuhan adalah pemilik segala sesuatu, sedangkan status kita hanyalah sebagai pengelola, yaitu mengelola berkat yang Tuhan percayakan kepada kita. Segala berkat yang kita miliki berasal dari Tuhan. Karena Tuhan sudah menyediakan tanah itu kepada umat-Nya, menyediakan benih dan memberikan pertumbuhan, maka Ia pun berhak menerima hasil pertama atau persembahan yang sulung dari kita. Persembahan sulung ini mengajarkan kepada kita untuk mengutamakan Tuhan, memprioritaskan Dia dan memberikan yang terbaik dalam segala hal..
Ingat baik dan percayalah bahwa semuanya akan ditambahkan kepada kita ketika kita mendahulukan Kerajaan Allah dan kebenarannya (baca Matius 6:33). karena itu belajar memberi yang terbaik kepada Tuhan, jangan berkat yang tersisa! Kita harus tau diri dihadapan Tuhan. Berhenti untuk menuntut selalu yang hanya memikirkan diri sendiri tetapi belajarlah untuk tau tanggung jawab dan kewajiban kita sebagian umat Tuhan.
Janji Tuhan
"maka lumbung-lumbungmu akan diisi penuh sampai melimpah-limpah, dan bejana pemerahanmu akan meluap dengan air buah anggurnya." (Amsal 3:10)
Komentar
Posting Komentar