Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2018

INTEGRITAS HARGA MATI

Daniel 6 " Allahku telah mengutus malaikat-Nya untuk mengatupkan mulut singa-singa itu, sehingga mereka tidak mengapa-apakan aku,..." (Daniel 6:23) Ketika berada dalam kesulitan, tekanan atau masalah berat biasanya orang mudah sekali melupakan Tuhan, karena mata jasmaninya hanya tertuju kepada besarnya masalah. Daniel adalah salah satu tokoh besar di Alkitab yang pernah melewati masa-masa sulit dalam hidupnya. Kala itu para pejabat tinggi pemerintahan Darius berusaha mencari alasan untuk menuduh dan menyalahkan Daniel dengan meminta raja mengeluarkan surat ketetapan: melarang semua orang menyembah Tuhan, dewa atau manusia lain kecuali kepada raja, dan bagi yang melanggar akan dilemparkan ke gua singa. Siapa Daniel? Daniel Adalah tawanan perang yang ditangkap raja Nebukadnezar yang bersama dengan orang-orang Yahudi dari keluarga raja atau pejabat lainnya diangkut ke Babel untuk dididik dan diperkerjakan di pemerintahan; Daniel bekerja di bawah pemerintahan raja Nebukadnezar

Hak dan Kewajiban mutlak tidak terpisahkan

Efesus 6:1-9 "Kamu tahu, bahwa setiap orang, baik hamba, maupun orang merdeka, kalau ia telah berbuat sesuatu yang baik, ia akan menerima balasannya dari Tuhan." (Efesus 6:8) Secara umum  hak  adalah sesuatu yang mutlak menjadi milik kita dan penggunaannya tergantung kepada kita sendiri. Sedangkan  kewajiban  adalah sesuatu yang wajib dilaksanakan, keharusan. Hak dan kewajiban adalah dua aspek yang tidak terpisahkan dan saling berkaitan. Bila seseorang sudah melaksanakan kewajibannya dengan baik maka secara otomatis hak akan menjadi bagiannya. Namun banyak orang lebih mengedepankan hak, alias menuntut haknya dipenuhi terlebih dahulu, tetapi urusan kewajiban diabaikan. Jadi menuntut hak secara penuh tetapi tidak menjalankan kewajiban sesuai harapan. Untuk mewujudkan sebuah kemitraan yang baik hak dan kewajiban haruslah berjalan secara seimbang. Seorang hamba, dalam situasi dan kondisi apa pun, berkewajiban untuk taat pada tuannya yaitu mengerjakan dengan sungguh-sungguh apa

TUHAN ADIL DALAM SEGALA KEADAAN

Ulangan 32:1-14 "...karena segala jalan-Nya adil, Allah yang setia, dengan tiada kecurangan, adil dan benar Dia." (Ulangan 32:4) Salah satu sifat Tuhan adalah adil. Yang dimaksud adil adalah bertindak benar sesuai standar kebenaran dan ketetapan hukum yang berlaku. Tuhan itu adil, artinya Ia akan selalu berlaku benar sesuai prinsip kebenaran-Nya. Keadilan Tuhan adalah sempurna, utuh, tidak bercacat cela, artinya semua yang Tuhan rencanakan, putuskan dan kerjakan selalu berada pada koridor keadilan.  "Perbuatan tangan-Nya ialah kebenaran dan keadilan, segala titah-Nya teguh, kokoh untuk seterusnya dan selamanya, dilakukan dalam kebenaran dan kejujuran." (Mazmur 111:7-8). Wujud nyata keadilan Tuhan adalah Ia  mencintai kebenaran  dan  membenci kefasikan. 1. Mencintai kebenaran.   "Mata TUHAN tertuju kepada orang-orang benar, dan telinga-Nya kepada teriak mereka minta tolong;" (Mazmur 34:16).  Artinya Tuhan sangat memperhatikan dan mengasihi orang-orang y

SEMUA DALAM PERHITUNGAN

Mazmur 78:56-64 "Tetapi mereka mencobai dan memberontak terhadap Allah, Yang Mahatinggi, dan tidak berpegang pada peringatan-peringatan-Nya; mereka murtad dan berkhianat seperti nenek moyang mereka, berubah seperti busur yang memperdaya;" (Mazmur 78:56-57) Banyak orang beranggapan bahwa yang termasuk dalam kategori perbuatan jahat adalah mencuri, membunuh, merampok, memperkosa, menipu, menganiaya, korupsi dan seputarnya, sehingga jika orang tidak melakukan perbuatan-perbuatan seperti yang disebutkan tadi, berarti mereka bukanlah golongan orang yang jahat. Yang dimaksud perbuatan jahat adalah segala berbuatan yang tidak sejalan dan bertentangan dengan firman Tuhan, termasuk di dalamnya pengkhianatan yaitu berlaku tidak setia, memberontak dan tidak mengakui kebesaran kuasa Tuhan, lalu berpaling kepada ilah lain. Arti kata "berkhianat" adalah perbuatan tidak setia, tipu daya, perbuatan yang bertentangan dengan janji. Berlaku khianat kepada sesama manusia saja sudah

TUHAN BERTINDAK PADA WAKTU YANG TEPAT

Mazmur 18:21-30 "Terhadap orang yang setia Engkau berlaku setia, terhadap orang yang tidak bercela Engkau berlaku tidak bercela," (Mazmur 18:26) Pemazmur menyatakan,  "Kemalangan orang benar banyak, tetapi TUHAN melepaskan dia dari semuanya itu;" (Mazmur 34:20).  Masalah, penderitaan, tantangan dan pencobaan bisa datang sewaktu-waktu dan dapat menimpa semua orang: orang fasik maupun orang benar. Perbedaannya: orang benar dalam kemalangan tidak ditinggalkan Tuhan. Ketika pencobaan terasa berat terkadang kita merasa tidak sanggup lagi menanggungnya dan ingin menyerah saja. "Pertarungan adalah milik orang-orang yang gigih, karena itu jangan biarkan keadaan mengalahkanmu." (William V. Crouch). Sebagai orang percaya tidak seharusnya kita menyerah dan putus asa, berpeganglah pada janji Tuhan bahwa dalam segala keadaan, asal kita hidup berkenan kepaada-Nya, pasti ada pembelaan dan penyertaan dari Tuhan. Sadrakh, Mesakh, dan Abednego adalah contohnya! Ketiga

BERGANTUNG SETIAP SAAT KEPADA TUHAN

Baca:  Lukas 11:1-13 "Berikanlah kami setiap hari makanan kami yang secukupnya" (Lukas 11:3) Tidak pernah merasa puas adalah sifat manusia. Dalam banyak hal manusia selalu menginginkan lebih dari apa yang telah diperoleh, selalu ingin mendapatkan lebih dari cukup. Pengkhotbah menulis tentang ketidakpuasan manusia:  "Siapa mencintai uang tidak akan puas dengan uang, dan siapa mencintai kekayaan tidak akan puas dengan penghasilannya. Inipun sia-sia." (Pengkhotbah 5:9). Tuhan tahu bahwa manusia tidak pernah merasa puas, cenderung serakah, karena itu Ia mengajarkan murid-murid-Nya berdoa demikian:  "Berikanlah kami setiap hari makanan kami yang secukupnya" (ayat nas).  Ini mengajarkan kita bergantung penuh kepada pemeliharaan Bapa setiap hari. Kalau kita dapat menyerahkan kehidupan kita hari demi hari, kita tidak akan kuatir dan serakah. Keinginan meraih hidup yang terlalu jauh ke depan sungguh sangat melelahkan. Alkitab menasihati,  "Janganlah kamu m

DOA KEKUATAN DALAM SEGALA SITUASI

Efesus 6:10-20 "Berdoalah setiap waktu di dalam Roh dan berjaga-jagalah di dalam doamu itu dengan permohonan yang tak putus-putusnya..." (Efesus 6:18) Kata  doa  adalah kata yang selalu menarik perhatian semua orang percaya, karena di mana pun berada dalam keadaan tertekan, terjepit atau mengalami jalan buntu dalam permasalahan, hal pertama yang kita butuhkan adalah doa. Entah kita sendiri yang berdoa, atau kita meminta orang lain untuk mendoakan kita. Doa lahir karena semua orang menyadari akan kekuatan dan kemampuan yang terbatas, sehingga kita sangat membutuhkan pertolongan dan campur tangan Tuhan. Namun banyak orang Kristen kurang menyadari arti pentingnya berdoa, terbukti mereka sering mengabaikan jam-jam doa dan susah sekali menyediakan waktu secara konsisten untuk berdoa, sedangkan untuk melakukan aktivitas-aktivitas lain, mereka bisa. Berdoa haruslah menjadi hal terpenting dalam kehidupan kita lebih dari segala pekerjaan apa pun, sebab segala pekerjaan yang ada di

Prinsip/Cara kerja yang baik

Kolose 3:22-25 " Kamu tahu, bahwa dari Tuhanlah kamu akan menerima bagian yang ditentukan bagimu sebagai upah." (Kolose 3:24) Akhir akhir ini banyak orang mudah sekali mengeluh dan bersungut-sungut dalam bekerja? Karena mereka menganggap bekerja adalah kewajiban rutin yang harus dilakukan di jam-jam kerja, sehingga begitu menghadapi tugas yang banyak,  deadline  atau mendapatkan kesibukan dengan intensitas tinggi mereka pun langsung mengeluh, bersungut-sungut dan marah. Sehingga ketika menghadapi masalah berat mereka langsung kehilangan semangat atau gairah kerja, apalagi kalau hak-haknya sebagai pekerja tidak dipenuhi. Jika etos kerja orang percaya seperti itu apa bedanya kita dengan orang-orang di luar Tuhan? Satu hal yang harus kita ingat Cara pandang kita terhadap pekerjaan akan menentukan kinerja kita. Jika kita menyadari bahwa pekerjaan adalah sebuah anugerah dari Tuhan, maka apa pun model atau jenis pekerjaan yang dipercayakan pada kita akan kita lakukan dengan penu

SEMUA BERHARAGA BAGI TUHAN

Markus 2:13-17 "Ia melihat Lewi anak Alfeus duduk di rumah cukai lalu Ia berkata kepadanya: 'Ikutlah Aku!' Maka berdirilah Lewi lalu mengikuti Dia." (Markus 2:14) Siapakah Lewi? Lewi adalah nama lain dari Matius. Dalam bahasa Ibrani  "Matius" berarti "pemberian Tuhan". Ia tinggal di Kapernaum dan ayahnya bernama Alfeus. Profesi Lewi atau Matius adalah pemungut cukai. Ia ditunjuk oleh pemerintah Romawi untuk memungut pajak dari masyarakat, dari pedagang dan yang melalui wilayah kerjanya, lalu ia mengambil komisi dari pajak yang dipungutnya itu. Kebanyakan pemungut cukai memungut lebih dari yang seharusnya sehingga mereka mendapatkan keuntungan yang jauh lebih besar. Itulah sebabnya masa itu pemungut cukai dianggap 'setara' dengan orang-orang yang kotor, hina dan berdosa di mata masyarakat Yahudi karena dianggap sebagai pengkhianat bangsa; keturunan Yahudi tetapi bekerja dan menjadi antek-antek pemerintahan Romawi. Mereka diibaratkan '

KEHENDAKMU TUHAN YANG TERUTAMA

  Mazmur 143 " Ajarlah aku melakukan kehendak-Mu, sebab Engkaulah Allahku! Kiranya Roh-Mu yang baik itu menuntun aku di tanah yang rata!" (Mazmur 143:10) Apa yang selalu ada di pikiran anda ketika menjalani kehidupan sehari-hari? Hal-hal duniawikah yang memenuhi pikiran anda, ataukah kita mengikuti nasihat rasul Paulus:  "Pikirkanlah perkara yang di atas, bukan yang di bumi." (Kolose 3:2). Ingatlah, arah hidup seseorang sangat ditentukan oleh pola pikirnya! Apa yang memenuhi pikiran kita akan menentukan arah hidup kita. Jika pikiran kita selalu dipenuhi hal-hal duniawi, perkataan dan tindakan kita akan terbentuk menjadi duniawi, yang kita pikirkan pun semata-mata tentang mengumpulkan harta duniawi, jabatan dan kekuasaan, padahal firman Tuhan memeringatkan dengan keras:  "Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah da

Tidak luntur oleh waktu

Baca:  Ulangan 31:1-8 "Sebab Tuhan, Dia sendiri akan berjalan di depanmu, Dia sendiri akan menyertai engkau, Dia tidak akan membiarkan engkau dan tidak akan meninggalkan engkau; janganlah takut dan janganlah patah hati." (Ulangan 31:8) Sekarang ini banyak orang dikejutkan dengan keadaan dunia yang berubah-ubah, susah untuk diprediksi. Contoh dalam hal musim di negeri kita. Dulu orang bisa menebak dengan mudah kapan musim kemarau terjadi dan kapan juga dimulainya musi hujan. Kini, Musim tidak menentu dan sangat membingungkan. Sesungguhnya generasi-generasi terdahulu sudah mengingatkan kita pada ketidakpastian dan kemerosotan nilai-nilai dalam dunia ini. Jika memperhatikan keadaan yang ada kita menjadi pesimis menghadapi hari esok. Tetapi sebagai anak Tuhan janganlah kita berkecil hati karena kita memiliki Allah yang kuasaNya tidak berubah. Dia berjanji akan menyertai kita sampai kesudahan zaman. FirmanNya, "Bahwasanya Aku, Tuhan, tidak berubah,..." (Maleakhi 3:6).

HATI YANG DIPERBAHARUI

Yeremia 18:1-17 "Apabila bejana, yang sedang dibuatnya dari tanah liat di tangannya itu, rusak, maka tukang periuk itu mengerjakannya kembali menjadi bejana lain menurut apa yang baik pada pemandangannya." (Yeremia 18:4) Cara pandang kita kadang menimbul persepsi yang rancu. Karena itu cara pandang yang pasti menghasil cari berpikir yang baik dan sebaliknya akan terjadi jika cara pandang kita buruk. Seringkli kita menganggap bahwa seorang yang bekerja sebagai pemulung adalah pekerja yang rendahan dan kita pun memandangnya dengan sebelah mata. Namun, tahukah kita bahwa pemulung mencari barang-barang yang masih bisa di daur ulang untuk menjadi barang yang dapat dipergunakan dan mempunyai nilai jual? Ini adalah gambaran hidup kita kita yang tadinya sudah menjadi sampah akibat dosa tetapi Tuhan rela datang sebagai manusia untuk mengambil kita dari sampah dunia ini dan 'didaur ulang' menjadi sesuatu yang berharga. Dengan darahNya yang kudus tiada bernoda cela, Yesus rel

Berani melawan Arus

Daniel 6 "Lalu kata Daniel kepada raja: 'Ya raja, kekallah hidupmu! Allahku telah mengutus malaikatNya untuk mengatupkan mulut singa-singa itu,'..." (Daniel 6:22, 23) Raja Darius ditekan untuk membuat sebuah undang-undang dan mengeluarkan perintah bahwa dalam waktu tiga puluh hari setiap orang yang menyembah kepada salah satu dewa atau manusia, kecuali kepada raja, akan dilemparkan ke dalam gua singa. Sekalipun Daniel mendengar bahwa surat perintah itu telah dibuat, ia tetap berdoa setiap hari dan menyembah kepada Allah yang hidup. Danie tidak terpengaruh dengan keadaan.  Walaupun keadaan itu jelas ia tau bahwa resikonya sangat berat.  Justru dalam situasi ini malah Daniel lebih memperlihatkan imanNya krpada Allah yang Hidup. Daniel 6:10 Demi didengar Daniel, bahwa surat perintah itu telah dibuat, pergilah ia ke rumahnya. Dalam kamar atasnya ada tingkap-tingkap yang terbuka ke arah Yerusalem; tiga kali sehari ia berlutut, berdoa serta memuji Allahnya, seperti yang

KETAATAN CARA TERBAIK MELIHAT JANJI TUHAN

Yosua 14:6-15 "Oleh sebab itu, berikanlah kepadaku pegunungan, yang dijanjikan Tuhan pada waktu itu,..." (Yosua 14:12) Tuhan menciptakan setiap umatNya dengan tujuan atau rencana yang indah. Demi terlaksananya rencana Tuhan bagi kita, kita harus bisa peka terhadap rencana Tuhan, tidak boleh pasif. Apabila Ia mengungkapkan rencana itu kepada kita haruslah kita tanggapi dengan positif. Dengan keyakinan penuh kita akan sanggup memenuhi apa yang Ia inginkan dalam hidup kita, tidak peduli besar atau berat tantangan yang mungkin menghadang dan menghambat kita untuk dipakai Tuhan.   Pada mulanya Allah berfirman kepad Abraham dan di teruskan kepada Musa Tuhan berjanji akan memberi bangsa Israel suatu negeri bagi mereka. Sesuai perintah Tuhan Musa pun mengutus 12 kepala suku untuk mengintai keadaan negeri itu. Ada pun 10 utusan yang telah mengintai negeri Kanaan itu memberikan laporan bahwa negeri itu memang berlimpah dengan susu dan madu, hanya sayang bangsa yang mendiami negeri

KENYAMANAN BUKAN SEGALANYA

Kejadian 19:1-29 "Larilah, selamatkanlah nyawamu; janganlah menoleh ke belakang,..." (Kejadian 19:17) Saat Sodom dan Gomora hendak dibumihanguskan karena memuncaknya kebejatan moral penduduknya, teringatlah Tuhan pada doa Abraham:  "Apakah Engkau akan melenyapkan orang benar bersama-sama dengan orang fasik?" (Kejadian 18:23).  Hati Tuhan luluh sehingga Ia mengutus malaikat menyelamatkan Lot dan keluarganya:  "Ketika fajar telah menyingsing, kedua malaikat itu mendesak Lot, supaya bersegera, katanya: 'Bangunlah, bawalah isterimu dan kedua anakmu yang ada di sini, supaya engkau jangan mati lenyap karena kedurjanaan kota ini.' " (Kejadian 19:15).  Malaikat itu juga berpesan,  "Larilah, selamatkanlah nyawamu; janganlah menoleh ke belakang..." (ayat nas). Dari ayat nas ini kita dapat mengambil makna rohani, yaitu janganlah menengok kembali kegagalan-kegagalan kita di masa lalu, tetapi pandanglah ke masa depan cerah yang diberikan Tuhan kepa

KEADAAN DILUAR TUHAN

Mazmur 127:1-5 “Jikalau bukan Tuhan yang membangun rumah, sia-sialah usaha orang yang membangunnya;” (Mazmur 127:1a) Dalam pembacaan diatas ada beberapa hal yang sangat didambakan atau diprioritaskan oleh setiap orang. Pertama ,  Kebahagiaan.  Saya percaya semua orang mendambakan kebahagiaan dalam hidup. Berbagai cara ditempuh untuk mendapatkan kebahagiaan. Orang berpikir kebahagiaan bisa didapat ketika punya uang, mobil, rumah mewah, istri cantik atau suami yang tampan. Kenyataannya banyak orang kaya hidupnya tidak bahagia dan merana, selebritis kawin-cerai karena perkawinannya tidak bahagia padahal mereka serba berkelimpahan. Ada juga yang mencari kebahagiaan dengan narkoba atau seks bebas. Ingat baik bahwa hanya kesia-siaan bila kita mencari kebahagiaan di dunia ini karena kebahagiaan yang ditawarkan dunia adalah semu belaka. Salomo berkata,  “Jikalau bukan Tuhan yang membangun rumah, sia-sialah usaha orang yang membangunnya.” (ayat nas).  Rumah melambangkan kebahagiaan, suatu te

KEMATIAN KRISTUS ADALAH KEBENARAN

Matius 27:45-56 “Mulai dari jam dua belas kegelapan meliputi seluruh daerah itu sampai jam tiga.” (Matius 27:45) Kematian adalah hal biasa atau lumrah bagi semua manusia, terjadi pada kanak-kanak, remaja, pemuda atau orang tua, tidak mengenal usia, siapa pun akan menghadapinya. Namun hanya ada satu kematian luar biasa yaitu kematian Yesus Kristus. Dia, Anak Allah, yang adalah Allah itu sendiri harus digantung di atas kayu salib dan mengalami kematian. Kegelapan pekat mencekam menyelimuti bumi tiga jam mulai pukul 12.00 hingga 15.00 mewarnai peristiwa kematian Kristus ini. Tidak hanya itu,  “...lihatlah, tabir Bait Suci terbelah dua dari atas sampai ke bawah dan terjadilah gempa bumi, dan bukit-bukit batu terbelah, dan kuburan-kuburan terbuka...” (Matius 27:51-52). Kisah ini sangat menggemparkan di langit mau pun di bumi, sebab karya terbesar telah digenapi Kristus pada hari itu. Jadi, Yesus mati di kayu salib adalah peristiwa sejarah yang sungguh-sungguh terjadi, bukan rekaya

PENGORBANAN YANG MENYELAMATKAN

Yohanes 19:16-27 "Dan di situ Ia disalibkan mereka dan bersama-sama dengan Dia disalibkan juga dua orang lain, sebelah-menyebelah, Yesus di tengah-tengah." (Yohanes 19:18) Jumat Agung adalah Hari Jumat sebelum Minggu Paskah, hari peringatan Penyaliban Yesus Kristus dan wafatNya di Golgota. Sudah menjadi hal yang umum bila acara yang berhubungan dengan kematian bukanlah sesuatu yang menyenangkan, sebab di mana ada kematian di situ juga ada air mata. Peristiwa kematian selalu diiringi dengan kesedihan dan kepedihan yang sangat mendalam. Namun bagi orang percaya, kematian Yesus Kristus justru adalah peristiwa yang besar dan harus disyukuri, karena di dalam kematian Yesus Kristus ada pengampunan dosa, kita dibebaskan dari kutuk, ada masa depan dan memiliki pengharapan. Tertulis:  "...masa depan sungguh ada, dan harapanmu tidak akan hilang." (Amsa 23:18). Kematian Yesus Kristus yang berarti sorga bukan hanya angan-angan, tetapi menjadi bagian yang pasi bagi

TEGURAN YANG MEMBERIKAN KEPASTIAN

Yudas 1:17-23 "Tunjukkanlah belas kasihan kepada mereka yang ragu-ragu, selamatkanlah mereka dengan jalan merampas mereka dari api." (Yudas 1:22-23a) Menegur orang lain yang telah berbuat dosa atau melakukan kesalahan adalah tanggung jawab kita sebagai orang percaya. Apabila teguran tersebut membuat orang tersebut menyesali perbuatannya dan kemudian bertobat, itu sama artinya kita telah menyelamatkan mereka dengan jalan merampas mereka dari api sebagaimana yang disampaikan oleh Tuhan Yesus,  "Jika ia mendengarkan nasihatmu engkau telah mendapatnya kembali." (Matius 18:15b). Problemnya: ada banyak orang Kristen yang bersikap cuek, masa bodoh dan berlagak pura-pura tidak tahu ketika melihat orang lain jatuh dalam dosa. Mereka berkata dalam hati: "Bukan urusan saya, resiko biar ditanggung sendiri." Firman Tuhan menyatakan,  "...nasihatilah seorang akan yang lain setiap hari, selama masih dapat dikatakan "hari ini", supaya jangan ada di

Yang Terbaik dan Utama

Ulangan 26:1-11 "...haruslah engkau membawa hasil pertama dari bumi yang telah kaukumpulkan dari tanahmu yang diberikan kepadamu oleh TUHAN, Allahmu, dan haruslah engkau menaruhnya dalam bakul, kemudian pergi ke tempat yang akan dipilih TUHAN, Allahmu, untuk membuat nama-Nya diam di sana." (Ulangan 26:2) Perjanjian Lama mencatat bahwa mata pencaharian sebagian besar umat Israel adalah bercocok tanam atau bertani, atau lebih dikenal dengan istilah agraris , yaitu suatu keadaan di mana profesi penduduk yang ada di suatu negara sebagian besarnya adalah beertani. Dengan kata lain pertanian menjadi sektor utama atau andalan yang memberikan kontribusi terbesar bagi perekonomian suatu negara. Menurut pengalaman biasnya  dalam pertanian atau bercocok tanam, hasil panen yang pertama pada umumnya adalah hasil yang terbaik. Alkitab mencatat bahwa Itulah yang harus diserahkan terlebih dahulu kepada Tuhan. Yang pertama atau yang terbaik inilah yang disebut dalam Alkitab dengan istilah

HIDUP YANG BERDAMPAK

Matius 5:13-16 "Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga." (Matius 5:16) Saya percaya setiap orang memiliki potensi memengaruhi orang lain di sekitarnya. Pengaruh itu bisa saja positif dan negatif. Orang yang membawa pengaruh positif biasanya disebut  motivator  atau  inspirator, di mana keberadaannya mampu memotivasi orang lain mengikuti jejaknya atau menjadi inspirasi bagi orang lain. Akan teyapi orang yang membawa pengaruh negatif atau buruk terhadap orang lain biasanya disebut  provokator:  ia memprovokasi orang lain untuk melakukan tindakan yang negatif. Begitu pula dalam kehidupan percaya kita. Tuhan menginginkan setiap orang percaya memiliki kehidupan yang berdampak atau berpengaruh bagi dunia. Dampak atau pengaruh yang dimaksudkan adalah positif, bukan negatif. Dengan kata lain kita harus bisa memengaruhi orang-orang sekitar melalui teladan hidup yang positif dan m

JATI DIRI YANG JELAS

Yohanes 1:1-18 "Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya;" (Yohanes 1:12) Ketika mendengar kata 'Kristen' yang langsung timbul di dalam pikiran semua orang adalah mereka yang percaya kepada Yesus Kristus atau pengikut Kristus. Orang-orang menyebut pengikut Kristus sebagai Kristen untuk pertama kalinya di Anthiokia  ( Kisah Para Rasul 11:26 ) , awalnya sebagai nada ejekan dan penghinaan karena mendapati bahwa sikap dan perbuatan mereka sehari-hari sama seperti Guru-nya. Memang suatu keharusan orang Kristen memiliki kehidupan yang sama seperti Kristus.  "Barangsiapa mengatakan, bahwa ia ada di dalam Dia, ia wajib hidup sama seperti Kristus telah hidup." (1 Yohanes 2:6). Webster   mendefinisikan kata orang Kristen sebagai orang yang mengaku percaya kepada Yesus sebagai Kristus, atau percaya kepada agama yang berdasarkan pengajaran Yesus Kristus. Orang Kristen disebut orang

Melibatkan Tuhan dan kemustahilan dunia

Yakobus 4:13-17 "Jika Tuhan menghendakinya, kami akan hidup dan berbuat ini dan itu." (Yakobus 4:15) Perencanaan adalah hal penting dalam menjalani sebuah kehidupan. Dengan perencanaan yang baik dan matang langkah hidup seseorang akan semakin teratur dan makin terarah kepada suatu sasaran yang hendak dituju. Hidup yang terencana adalah bukti bahwa seseorang sangat menghargai waktu dan semua potensi yang Tuhan berikan. Namun sebuah perencanaan jika tidak disertai tekad dan usaha mewujudkannya tidak akan lebih dari sekedar moto dan angan-angan belaka, karena orang yang berhasil adalah yang hidupnya terencana dengan baik dan punya kemauan keras mewujudkan rencananya. Sebuah perencanaan hidup akan semakin sempurna apabila Tuhan terlibat di dalamnya. Yakobus mengingatkan agar jangan pernah kita melupakan Tuhan dalam setiap perencanaan hidup. Di zaman yang serba modern ini kebanyakan orang tidak lagi melibatkan Tuhan dalam setiap perencanaan hidup, karena merasa diri mampu menen

Pantaskah hidup ini protes

Roma 9:1-29 "Apakah tukang periuk tidak mempunyai hak atas tanah liatnya, untuk membuat dari gumpal yang sama suatu benda untuk dipakai guna tujuan yang mulia dan suatu benda lain untuk dipakai guna tujuan yang biasa?" (Roma 9:21) Salah satu keburukan yang dimiliki oleh manuasia adalah kurang bersyukur atau tidak pernah puas dengan apa yang dimiliki atau diterimanya. Wujud nyata dari sikap kurang bersyukur atau tidak pernah puas adalah mengeluh, menggerutu, bersungut-sungut, mengomel, bahkan berani protes kepada Tuhan. Protes  adalah pernyataan tidak menyetujui, menentang atau menyangkal. Orang protes kepada Tuhan karena merasa keadaan hidupnya tidak sama dengan orang lain, atau orang lain lebih baik dan lebih beruntung darinya. Kita merasa bahwa Tuhan telah berlaku tidak adil atau pilih kasih. Lalu dalam hati timbul rasa kecewa dan pahit yang mendalam. Siapakah kita ini sehingga berani protes kepada Tuhan?  "Siapakah kamu, hai manusia, maka kamu membantah Allah? Dap

Teruji oleh Situasi

Baca:  Habakuk 3:1-19 "namun aku akan bersorak-sorak di dalam TUHAN, beria-ria di dalam Allah yang menyelamatkan aku." (Habakuk 3:18) Dalam pasal 3 ini disebutkan bahwa Habakuk berdoa dengan nada ratapan, hal yang tidak dituliskan di pasal-pasal sebelumnya. Awalnya ia tidak mengerti maksud Tuhan yang sepertinya menutup mata terhadap kefasikan, serta membiarkan bangsanya ditindas bangsa lain, namun akhirnya terjawab sudah pergumulan Habakuk selama ini, bahwa Tuhan tidak pernah membiarkan dan meninggalkan orang-orang yang hidup benar di hadapan-Nya, karena itu meski kegelapan masih melingkupi bangsanya Habakuk tidak membiarkan diri larut dalam kepedihan yang berkepanjangan. Ingat baik didalam Tuhan selalu ada masa depan dan harapan. Sekalipun sepertinya berlambat-lambat, saatnya pasti akan tiba, karena janji Tuhan adalah ya dan amin.  "Sebab penglihatan itu masih menanti saatnya, tetapi ia bersegera menuju kesudahannya dengan tidak menipu; apabila berlambat-lambat, nant

Trend zaman Old VS zaman Now

Baca:  Mazmur 39 "Aku hendak menjaga diri, supaya jangan aku berdosa dengan lidahku; aku hendak menahan mulutku dengan kekang selama orang fasik masih ada di depanku." (Mazmur 39:2) Salah satu hobi orang adalah memperbincangkan orang lain berkenaan dengan kelemahan, kekurangan, kesalahan atau keburukannya, walaupun sebenarnya kita tidak tahu persis kebenarannya, bagi sebagian orang merupakan hal yang sangat menarik, menyenangkan dan menimbulkan kepuasan tersendiri, Itulah yang sya nmakan gosip! " Gosip " adalah obrolan dan cerita negatif tentang orang lain atau cerita yang hanya diandai-andai. Dan ternyata bagi yang biasa menggosip, menggosip adalah aktivitas menghibur, apalagi ditambahi 'bumbu-bumbu' yang sedap; namanya juga 'gosip', semakin digosok semakin sip! Dalam mazmur ini mengutarakan atau mendengar kata orang fasik yang sering mengidentikkan dengan orang-orang yang melakukan tindak kejahatan, seperti membunuh, mencuri, merampok, memukul,

Mungkinkah Perceraian diperbolehkan

"SEMINAR KELUARGA" "Yesus berfirman: "Jangan bercerai, KECUALI KARENA ZINAH" (Mat. 19:9).              Berdasarkan ayat ini ada pihak atau gereja tertentu cenderung mengijinkan perceraian dan menikahkan ulang pasangan yg bercerai karna terjadi perzinahan/selingkuh dlm rumah tangga... Benarkah perceraian diperbolehkan dlm rumah tangga Kristen? Temukan jawaban Alkitab dlm seminar ini:        Membahas: Keluarga kudus penuh berkat dan isu: Perceraian, nikah ulang, zinah, selingkuh, incest, aborsi, nikah "di bawah tangan" dan nikah tdk seiman menurut pandangan Alkitab, bersama: Pdt. WELLY PANDENSOLANG. Di JAKARTA

MENEMPATKAN TUHAN SEBAGAI PRIORITAS

Baca:  1 Tawarikh 26:4-8 "Mereka sekalian adalah dari keturunan Obed-Edom, yakni mereka sendiri, anak-anak mereka dan saudara-saudara mereka, masing-masing orang yang gagah perkasa, cakap untuk pekerjaan itu, enam puluh dua orang jumlahnya dari Obed-Edom." (1 Tawarikh 26:8) Di zaman sekarang ini ada banyak orang yang tidak lagi menempatkan Tuhan dan perkara-perkara rohani sebagai prioritas dalam hidupnya. Hati dan pikiran mereka semata-mata tertuju kepada hal-hal duniawi. Ibadah, doa dan pelayanan dianggap hal yang tidak penting dan pemborosan waktu saja. Pikirnya, "Banyak orang di luar sana yang tidak beribadah kepada Tuhan hidupnya baik-baik saja, malah sepertinya lebih sukses dan lebih mujur." Namun Tuhan sangat memperhatikan hidup orang benar dan Ia akan membuat perbedaan antara orang yang beribadah kepada-Nya dan yang tidak beribadah. Kita tidak perlu iri terhadap orang fasik sebab kebahagiaan mereka semu, kemujurannya hanya bersifat sementara.  "Karena

YESUS ADALAH ARAH YANG TEPAT

Baca:  Mazmur 16 "Aku senantiasa memandang kepada TUHAN; karena Ia berdiri di sebelah kananku, aku tidak goyah." (Mazmur 16:8) Mata memiliki fungsi sangat vital yaitu untuk melihat suatu obyek. Alkitab menyatakan,  "Mata adalah pelita tubuh. Jika matamu baik, teranglah seluruh tubuhmu; jika matamu jahat, gelaplah seluruh tubuhmu. Jadi jika terang yang ada padamu gelap, betapa gelapnya kegelapan itu." (Matius 6:22-23).  Jika kita memfungsikan mata ini dengan baik dan benar akan berdampak positif bagi seluruh aspek kehidupan kita. Sebaliknya jika kita memfungsikan mata kita untuk hal-hal yang negatif dampaknya pun akan negatif. Untuk mendapatkan hasil terbaik dan maksimal penting sekali kita mengarahkan mata kita ke obyek yang benar, sebab jika salah memandang bisa berakibat sangat fatal. Alkitab mencatat,  "Sekali peristiwa pada waktu petang, ketika Daud bangun dari tempat pembaringannya, lalu berjalan-jalan di atas sotoh istana, tampak kepadanya dari atas so

BERANI BERBEDA

Baca:  Mazmur 13 "Tetapi aku, kepada kasih setia-Mu aku percaya, hatiku bersorak-sorak karena penyelamatan-Mu." (Mazmur 13:6a) Adakalanya dalam perjalanan hidup ini kita harus melewati masa-masa yang sangat sulit dan kelam seperti Daud. Setelah menempuh perjalanan yang sangat jauh dan melelahkan, lari dari satu tempat ke tempat lain, bersembunyi dari satu lembah ke lembah lain (karena terus dikejar-kejar Saul yang menginginkan kematiannya) maka sampailah Daud kepada raja Akhis, orang Filistin, dan menetap di sana untuk beberapa waktu lamanya. Di sana ia pun beroleh kepercayaan dari raja Akhis sehingga raja memberikan daerah Ziklag kepada Daud dan pengikutnya untuk didiami  (baca  1 Samuel 30:1-25) . Suatu ketika terjadilah peperangan antara orang Filistin dan orang-orang Israel, dan raja Akhis mengajak Daud untuk turut berperang. Tetapi keberadaan Daud dalam tim perang ini menimbulkan kecurigaan orang-orang Filistin, mereka meragukan loyalitas Daud, pikir mereka: Jangan-ja

Waktu terbaik

Baca:  Mazmur 5 "TUHAN, pada waktu pagi Engkau mendengar seruanku, pada waktu pagi aku mengatur persembahan bagi-Mu, dan aku menunggu-nunggu." (Mazmur 5:4) Sudahkah kita mengucap syukur kepada Tuhan atas berkat, kasih, pemeliharaan dan perlindungan-Nya yang sempurna? Pagi merupakan awal hari dan jika kita mengawali hari dengan benar, dengan mencari wajah Tuhan dan bersekutu dengan-Nya sebelum memulai segala sesuatunya, kita akan mengalami sukacita, pertolongan, mujizat dan kekuatan dari Tuhan sepanjang hari. Pagi hari bisa diibaratkan sebuah fondasi bangunan; jika kita memulai dengan fondasi yang benar maka bangunan itu akan tetap tegak berdiri dan kokoh, meskipun ada hujan badai. Demikian juga dalam kehidupan ini. Jika kita mengawali setiap hari bersama Tuhan, mencari wajah-Nya, mencari kehendak-Nya dan membangun persekutuan yang karib dengan Dia, apa pun tantangan yang datang, seberat apa pun situasi yang kita hadapi, kita pasti sanggup mengatasinya karena Tuhan beserta

Bangkit dari kegagalan

2 Timotius 4:9-18 "Jemputlah Markus dan bawalah ia ke mari, karena pelayanannya penting bagiku." (2 Timotius 4:11b) Meski sempat mundur dari pelayanan dan dinilai sebagai orang yang gagal dalam ujian kesetiaan, dan bahkan menjadi penyebab terjadinya perselisihan Paulus dan Barnabas, Yohanes Markus mampu bangkit dari kegagalannya. Dari mana kita mengetahui Yohanes Markus sudah tidak seperti dulu lagi? Dari pernyataan Paulus melalui suratnya kepada Timotius:  "Jemputlah Markus dan bawalah ia ke mari, karena pelayanannya penting bagiku." (ayat nas).  Ini menunjukkan bahwa Yohanes Markus telah berubah dan berada di jalur yang benar yaitu melayani Tuhan dengan sungguh dan berani membayar harga! Jadi kisah perjalanan hidup Yohanes Markus tidak berakhir pada kegagalan dan kesalahan. Siapa yang berperan penting dalam kebangkitan iman Yohanes Markus? Keluarganyalah yang sungguh berperan amat penting bagi pertumbuhan imannya. Beruntung sekali Yohanes Markus tumbuh dan berk

Kebohongan seorang Ibu

Cerita bermula ketika aku masih kecil, aku terlahir sebagai seorang anak laki-laki di sebuah keluarga yang miskin. Bahkan untuk makan saja, seringkali kekurangan. Ketika makan, ibu sering memberikan bagian nasinya untukku. Sambil memindahkan nasi ke mangkukku, ibu berkata, “Makanlah nak, aku tidak lapar”  ---KEBOHONGAN IBU YANG PERTAMA--- Ketika aku mulai tumbuh dewasa, ibu yang gigih sering meluangkan waktu senggangnya untuk pergi memancing di kolam dekat rumah, ibu berharap dari ikan hasil pancingan, ia dapat memberikan sedikit makanan bergizi untuk pertumbuhan. Sepulang memancing, ibu memasak sup ikan yang segar dan mengundang selera. Sewaktu aku memakan sup ikan itu, ibu duduk disamping kami dan memakan sisa daging ikan yang masih menempel di tulang yang merupakan bekas sisa tulang ikan yang aku makan. Aku melihat ibu seperti itu, hatiku tersentuh, lalu memberikan sebagian ikanku pada ibuku. Tetapi ibu dengan cepat menolaknya, ia berkata, “Makanlah nak, aku tidak suka makan ikan” 

IMAN YANG HIDUP

Baca:  Keluaran 15:22-27 "Musa melemparkan kayu itu ke dalam air; lalu air itu menjadi manis." (Keluaran 15:25) Hal pertama yang dilakukan umat Israel ketika mereka mendapati air di Mara pahit rasanya dan tidak dapat diminum adalah mengeluh, mengomel dan bersungut-sungut. Begitu pula yang diperbuat banyak orang Kristen ketika merasakan hal-hal pahit dalam hidupnya (kehancuran rumah tangga, kegagalan studi, bisnis yang pailit dan sebagainya) langsung mengeluh, menggerutu, mengomel, bersungut-sungut, marah dan mencari kambing hitam. Langkah mereka terus dibayang-bayangi kegagalan dan kehancuran karena terus membesar-besarkan masalah yang ada, sehingga mereka tidak bisa melihat sisi positif setiap peristiwa yang terjadi. Berbeda yang dilakukan Musa. Ketika menghadapi masalah ia tahu apa yang harus diperbuatanya:  "Musa berseru-seru kepada TUHAN," (ayat 25).  Dalam  Mazmur 50:15  dikatakan,  "Berserulah kepada-Ku pada waktu kesesakan, Aku akan meluputkan engkau,

SEMANGAT KUNCI KEBERHASILAN

Mazmur 143 "Jawablah aku dengan segera, ya TUHAN, sudah habis semangatku! Jangan sembunyikan wajah-Mu terhadap aku, sehingga aku seperti mereka yang turun ke liang kubur." (Mazmur 143:7) Dalam setiap pertandingan olahraga semua atlet pasti akan menunjukkan semangat yang tinggi. Tanpa semangat mustahil seorang atlet meraih prestasi yang maksimal. Jadi semangat adalah kunci utama dalam sebuah pertandingan. Orang yang bersemangat akan terlihat dari setiap tindakan dan juga tercermin dari mimik wajahnya, sebab suasana hati akan tercermin melalui pancaran wajah; berseri-seri, antusias dan enerjik. Beda sekali dengan orang yang tak punya semangat, ia pasti akan tampak lesu, ogah-ogahan, muram, dan tak ada gairah dalam melakukan segala sesuatu. Kalau kita ingin maju dan berhasil harus memiliki semangat dalam menjalankan hidup ini, sesulit apa pun ujian dan tantangan yang ada. Semangat adalah sebuah keputusan iman ketika kita mampu melihat sisi positif atau kebaikan di balik setia

MENGENAL KITAB EZRA

KITAB EZRA PENULIS, TEMA DAN TANGGAL PENULISAN Kitab ini ditulis oleh Ezra sendiri dengan tema “Pemulihan Kaum Sisa”, ditulis pada 450-450 SM. LATAR BELAKANG Kitab Ezra adalah bagian dari sejarah yang berkesinambungan dari orang Yahudi yang ditulis setelah masa pembuangan, terdiri atas 1 dan 2 Tawarikh, Ezra, dan Nehemia. Dalam PL Ibrani, Ezra dan Nehemia semulanya satu kitab sebagaimana halnya 1 dan 2 Tawarikh. Para ahli Alkitab pada umumnya beranggapan bahwa sejarah yang disajikan dalam kitab-kitab ini pertama-tama merupakan karya yang terilham dari seorang pengarang pada masa pasca pembuangan. Sekalipun penulisnya tidak pernah disebutkan dalam Alkitab, tetapi hampir semua sumber Yahudi dan Kristen, serta juga banyak ahli modern, percaya bahwa pengarangnya adalah Ezra, imam dan ahli Taurat itu. Menurut tradisi, Ezralah yang mengumpulkan semua kitab PL menjadi satu unit, memulai bentuk ibadah yang dipakai di sinagoge dan mendirikan Sinagoge Besar di Yerusalem di mana k