Langsung ke konten utama

KEADAAN DILUAR TUHAN

Mazmur 127:1-5

“Jikalau bukan Tuhan yang membangun rumah, sia-sialah usaha orang yang membangunnya;” (Mazmur 127:1a)

Dalam pembacaan diatas ada beberapa hal yang sangat didambakan atau diprioritaskan oleh setiap orang.

PertamaKebahagiaan. Saya percaya semua orang mendambakan kebahagiaan dalam hidup. Berbagai cara ditempuh untuk mendapatkan kebahagiaan. Orang berpikir kebahagiaan bisa didapat ketika punya uang, mobil, rumah mewah, istri cantik atau suami yang tampan. Kenyataannya banyak orang kaya hidupnya tidak bahagia dan merana, selebritis kawin-cerai karena perkawinannya tidak bahagia padahal mereka serba berkelimpahan. Ada juga yang mencari kebahagiaan dengan narkoba atau seks bebas. Ingat baik bahwa hanya kesia-siaan bila kita mencari kebahagiaan di dunia ini karena kebahagiaan yang ditawarkan dunia adalah semu belaka. Salomo berkata, “Jikalau bukan Tuhan yang membangun rumah, sia-sialah usaha orang yang membangunnya.” (ayat nas). Rumah melambangkan kebahagiaan, suatu tempat di mana kita merasa diterima dan dikasihi. Kita perlu membangun dan mendasarkan kehidupan kita di dalam Tuhan. Itulah kunci memperoleh kebahagiaan.

2. Keamanan. Adakah tempat yang aman di dunia ini? Tidak ada! Perasaan aman dan damai ada di hati orang yang mempercayakan hidupnya kepada Tuhan. Rasa aman tidaklah ditentukan oleh sesuatu yang berada di luar kita, melainkan siapa yang ‘bertahta’ dalam hidup kita. Perihal rasa aman ini Salomo memiliki pengalaman: “Jikalau bukan Tuhan yang mengawal kita, sia-sialah pengawal berjaga-jaga.” (ayat 1b).

3. Kekayaan. Salomo adalah seorang raja yang sangat kaya, bahkan kekayaannya “...melebihi semua raja di bumi...” (1 Raja-Raja 10:23). Namun ia sadar bahwa kemampuan menikmati kekayaan dan menikmati hidup adalah karunia atau pemberian Tuhan. Adalah sia-sia bila kita memiliki kekayaan bilamana kita tidak dapat menikmatinya! (ayat 2a). Selalu ada rencanaNya di balik berkat yang Tuhan limpahkan atas hidup kita yaitu supaya kita juga menjadi berkat bagi orang lain. Tetapi jangan sampai kekayaan itu menjadi ‘ilah’ lain dalam hidup kita, sebaliknya “Muliakanlah Tuhan dengan hartamu...” (Amsal 3:9).

Kebahagiaan, rasa aman, berkat disediakan bagi orang yang mengandalkan Tuhan!

Komentar

CHOICE

Konsep Penyucian/Pengudusan (Santification)

Konsep Penyucian/Pengudusan (Santification ) Penyucian atau pengudusan adalah pemisahan untuk maksud khusus yang meliputi penyerahan diri. Dalam PL biasanya imam-imam, nabi-nabi, bait Allah, dipisahkan untuk pelayanan lepada Allah. [1] Istilah Penyucian atau pengudusan dalam bahasa Ibrani “qados atau qodes” yang berarti menyucikan. Dalam Perjanjian Baru kata Penyucian atau pengudusan “hagiazo” yang berasal dari kata hagios yang artinya pemisahan. Secara teologis, kata pengudusan berarti dipisahkan dan disisihkan dari dosa atau dipisahkan dari dunia dalam arti bahwa segala sesuatu yang berasal dari dunia merupakan bukan milik Allah, oleh karena itu harus dijadikan kudus, dengan tujuan agar sesuai dengan sifat dan karakter Allah yang kudus. Jadi dalam hal ini standar kekudusan manusia berada dalam tangan Allah melalui penebusan Kristus bagi umat-Nya (I Kor. 1:13). [2] Dasar Pengudusan Dalam hubungan dengan pengalam Kristen penyucian meliputi tiga dasar utama yaitu. Perta

Mengenal Kitab Torah (Kejadian, Keluaran, Imamat, Bilangan, Ulangan)

Kitab Kejadian Kalimat pertama pada satu-satunya wahyu Allah kepada manusia ini diawali dengan perkataan: Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi ( Kejadian 1:1 ). Kitab Kejadian adalah buku pertama dari lima buku yang diilhamkan Allah kepada Musa untuk ditulis. [1] Pemahaman tentang Kejadian sangat penting agar kita dapat memperoleh pengetian mengenai Sang Pencipta kita dan rencanaNya bagi kehidupan kita. Kejadian mengungkapkan kebenaran-kebenaran mendasar mengenai Allah sebagai Pencipta, Penyelamat yang penuh kemurahan, Pemimpin, dan Pemelihara, serta Hakim bagi mereka yang tidak memperdulikanNya. [2] Kitab ini berisi satu-satunya laporan yang akurat mengenai asal usul dunia ini; penciptaan manusia, penetapan perkawinan, dan keluarga serta bagaimana kita ditetapkan untuk mengalami kematian karena dosa maupun apa yang kita harus lakukan untuk beroleh hidup kekal. Ketika Yesus ditanya oleh para pengeritikNya mengenai perceraian, Ia tidak hanya menegaskan tentang k

Konsep Pendamaian (Reconciliation)

Konsep Pendamaian (Reconciliation) Konsep pendamaian bukan hal baru diketahui akan tetapi konsep ini sudah ada dalam Perjanjian Lama Yesaya 53:5. [1] Walvoord, menungkapkan kata pendamaian dalam Perjanjian Lama diartikan “Kaphar” (Im. 6:30; 8: 15; 16:20; Yeh. 45:15; 17; 20; Dan. 9:24). Kata ini dipakai orang untuk menutup kapal kayu dengan pakal (Kej. 6:14) akan tetapi diterjemahkan dalam bentuk lain yaitu “Piel” artinya memperoleh pengampunan atau memperdamaikan. [2] Kata pendamaian berasal Yunani “ Katallage dan Katallaso” artinya penyesuaian perbedaan yang menimbulkan permusuhan dua pihak dengan menggunakan alat penukar tertentu. Sehingga lewat itu hubungan atau relasi baru tercipta. [3] Hal senanda juga diungkapkan oleh Walvoord, kata pendamaian berasal dari bahasa Yunani Kattallaso (Rm. 5:10; 1Kor. 7: 11; 2 Kor. 5:18-20) dan Katallage (Rm. 5:11; 11:15; 2 Kor. 5: 18-19) yang memiliki pengertian memperdamaikan sepenuhnya. [4] Dalam Roma   10- 11 menungkapkan Sebab ji

Cara memahami Bahasa Roh secara Lengkap

Bahasa Roh Topik bahasa roh dan profetik merupakan topik yang selalu hangat dibicarakan, bahkan dengan banyaknya perbedaan pandangan mengenai topik ini banyak perpecahan terjadi dalam gereja Tuhan. Di antara orang kristen banyak muncul pertanyaan ketika sebagian orang mengalami sendiri bagaimana mereka merasa bisa berbahasa roh dan mendapat karunia-karunia yang tidak dimiliki orang pada umumnya , sementara banyak orang yang tidak mengalami fenomena tersebut meragukan dan cenderung menganggap sesat. Memang cukup rumit ketika kita mencoba menggali kebenaran mengenai fenomena bahasa roh atau bahasa lidah dalam Alkitab. Kerumitan ini tidak jarang memunculkan pemahaman yang salah dan tanpa sadar terlalu dibesar-besarkan sehingga jemaat   Tuhan justru kehilangan hal yang kebenaran penting yang menyangkut persatuan kita dengan Kristus dan dasar untuk hidup kudus. Karena itu perlu bagi jemaat pada umumnya dan menjadi keinginan penulis pada khususnya untuk mempelajari lebih mendalam

SOTERIOLOGI (KESELAMATAN)

SOTERIOLOGI (KESELAMATAN) Tidak ada doktrin yang lebih memerlukan penjelasan yang terang dan jelas dari doktrin keselamatan. Dari sudut rohani, pengetahuan tentang doktrin ini menjadi soal hidup dan mati. Tidak dapat dipungkirin bahwa didunia ini banyak orang memeluk faham Universalisme atau telah berpaling kepada sinkritisme. Itulah sebabnya penjelasan firman Tuhan yang berhubungan dengan diktrin keselamatan menjada sangat penting. Untuk jangka waktu yang cukup lama, teologi telah dianggap sebagai ratu ilmu pengetahuan sedangkan teologi sistematika disebut sebagai mahkota sang ratu. Istilah teologi berasal dari kalimat kata yunani yaitu theos dan logos. Theos berarti “Allah” dan Logos berarti “kata” atau wejangan atau ajaran. Dengan demikian secara sempit Teologi dapat diartikan sebagai ajaran tentang Allah. [1] namun dalam artian yang lebih luas dan lebih umum, teologi kemudian mendapatkan pemahaman sebagai ajaran yang menyeluruh tentang kekristenan dan bukan hanya ajaran t

MENGENAL KITAB EZRA

KITAB EZRA PENULIS, TEMA DAN TANGGAL PENULISAN Kitab ini ditulis oleh Ezra sendiri dengan tema “Pemulihan Kaum Sisa”, ditulis pada 450-450 SM. LATAR BELAKANG Kitab Ezra adalah bagian dari sejarah yang berkesinambungan dari orang Yahudi yang ditulis setelah masa pembuangan, terdiri atas 1 dan 2 Tawarikh, Ezra, dan Nehemia. Dalam PL Ibrani, Ezra dan Nehemia semulanya satu kitab sebagaimana halnya 1 dan 2 Tawarikh. Para ahli Alkitab pada umumnya beranggapan bahwa sejarah yang disajikan dalam kitab-kitab ini pertama-tama merupakan karya yang terilham dari seorang pengarang pada masa pasca pembuangan. Sekalipun penulisnya tidak pernah disebutkan dalam Alkitab, tetapi hampir semua sumber Yahudi dan Kristen, serta juga banyak ahli modern, percaya bahwa pengarangnya adalah Ezra, imam dan ahli Taurat itu. Menurut tradisi, Ezralah yang mengumpulkan semua kitab PL menjadi satu unit, memulai bentuk ibadah yang dipakai di sinagoge dan mendirikan Sinagoge Besar di Yerusalem di mana k

HIDUP YANG BERDAMPAK

Matius 5:13-16 "Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga." (Matius 5:16) Saya percaya setiap orang memiliki potensi memengaruhi orang lain di sekitarnya. Pengaruh itu bisa saja positif dan negatif. Orang yang membawa pengaruh positif biasanya disebut  motivator  atau  inspirator, di mana keberadaannya mampu memotivasi orang lain mengikuti jejaknya atau menjadi inspirasi bagi orang lain. Akan teyapi orang yang membawa pengaruh negatif atau buruk terhadap orang lain biasanya disebut  provokator:  ia memprovokasi orang lain untuk melakukan tindakan yang negatif. Begitu pula dalam kehidupan percaya kita. Tuhan menginginkan setiap orang percaya memiliki kehidupan yang berdampak atau berpengaruh bagi dunia. Dampak atau pengaruh yang dimaksudkan adalah positif, bukan negatif. Dengan kata lain kita harus bisa memengaruhi orang-orang sekitar melalui teladan hidup yang positif dan m

Bertahan Dalam Penolakan

Markus 6:1-5  Kemudian Yesus berangkat dari situ dan tiba di tempat asal-Nya, sedang murid-murid-Nya mengikuti Dia. Pada hari Sabat Ia mulai mengajar di rumah ibadat dan jemaat yang besar takjub ketika mendengar Dia dan mereka berkata: "Dari mana diperoleh-Nya semuanya itu? Hikmat apa pulakah yang diberikan kepada-Nya? Dan mujizat-mujizat yang demikian bagaimanakah dapat diadakan oleh tangan-Nya? Bukankah Ia ini tukang kayu, anak Maria, saudara Yakobus, Yoses, Yudas dan Simon? Dan bukankah saudara-saudara-Nya yang perempuan ada bersama kita?" Lalu mereka kecewa dan menolak Dia. Maka Yesus berkata kepada mereka: "Seorang nabi dihormati di mana-mana kecuali di tempat asalnya sendiri, di antara kaum keluarganya dan di rumahnya." Ia tidak dapat mengadakan satu mujizat pun di sana, kecuali menyembuhkan beberapa orang sakit dengan meletakkan tangan-Nya atas mereka. Berdiri tegak ditengah penolakan Ditolak bukan hal yang di senangi Ditolak bukan tujuan semua o

INTEGRITAS HARGA MATI

Daniel 6 " Allahku telah mengutus malaikat-Nya untuk mengatupkan mulut singa-singa itu, sehingga mereka tidak mengapa-apakan aku,..." (Daniel 6:23) Ketika berada dalam kesulitan, tekanan atau masalah berat biasanya orang mudah sekali melupakan Tuhan, karena mata jasmaninya hanya tertuju kepada besarnya masalah. Daniel adalah salah satu tokoh besar di Alkitab yang pernah melewati masa-masa sulit dalam hidupnya. Kala itu para pejabat tinggi pemerintahan Darius berusaha mencari alasan untuk menuduh dan menyalahkan Daniel dengan meminta raja mengeluarkan surat ketetapan: melarang semua orang menyembah Tuhan, dewa atau manusia lain kecuali kepada raja, dan bagi yang melanggar akan dilemparkan ke gua singa. Siapa Daniel? Daniel Adalah tawanan perang yang ditangkap raja Nebukadnezar yang bersama dengan orang-orang Yahudi dari keluarga raja atau pejabat lainnya diangkut ke Babel untuk dididik dan diperkerjakan di pemerintahan; Daniel bekerja di bawah pemerintahan raja Nebukadnezar