Langsung ke konten utama

BERGANTUNG SETIAP SAAT KEPADA TUHAN

Baca: Lukas 11:1-13

"Berikanlah kami setiap hari makanan kami yang secukupnya" (Lukas 11:3)

Tidak pernah merasa puas adalah sifat manusia. Dalam banyak hal manusia selalu menginginkan lebih dari apa yang telah diperoleh, selalu ingin mendapatkan lebih dari cukup. Pengkhotbah menulis tentang ketidakpuasan manusia: "Siapa mencintai uang tidak akan puas dengan uang, dan siapa mencintai kekayaan tidak akan puas dengan penghasilannya. Inipun sia-sia." (Pengkhotbah 5:9).

Tuhan tahu bahwa manusia tidak pernah merasa puas, cenderung serakah, karena itu Ia mengajarkan murid-murid-Nya berdoa demikian: "Berikanlah kami setiap hari makanan kami yang secukupnya" (ayat nas). Ini mengajarkan kita bergantung penuh kepada pemeliharaan Bapa setiap hari. Kalau kita dapat menyerahkan kehidupan kita hari demi hari, kita tidak akan kuatir dan serakah.

Keinginan meraih hidup yang terlalu jauh ke depan sungguh sangat melelahkan. Alkitab menasihati, "Janganlah kamu memikirkan hal-hal yang lebih tinggi dari pada yang patut kamu pikirkan, tetapi hendaklah kamu berpikir begitu rupa, sehingga kamu menguasai diri menurut ukuran iman, yang dikaruniakan Allah kepada kamu masing-masing." (Roma 12:3). Sebagai manusia kita takkan mampu menjangkau apa yang jauh di depan. Apa yang akan terjadi di kemudian hari, entah itu esok atau lusa, 1 minggu, 1 bulan, bahkan 1 jam di depan tak seorang pun tahu; hari esok bukanlah milik kita, tetapi sepenuhnya di dalam kendali Tuhan, Dialah yang empunya hari esok. Maka dari itu "Janganlah memuji diri karena esok hari, karena engkau tidak tahu apa yang akan terjadi hari itu." (Amsal 27:1). Jika hari esok itu tiba, percayalah Bapa telah menyediakan segala sesuatu yang terbaik yang kita perlukan.

Apakah kita dapat makan makanan untuk 1 minggu ke depan hanya dengan sekali makan? Apakah manusia dapat menghirup udara sekaligus untuk disimpan sebagai cadangan selama 1 bulan ke depan hanya dengan satu kali tarikan nafas? Tidak! Kita hanya dapat menerima kasih karunia Tuhan setiap hari sesuai yang kita butuhkan. Hal ini mengajarkan kepada kita untuk bergantung kepada Tuhan setiap hari!

"Tak berkesudahan kasih setia TUHAN, tak habis-habisnya rahmat-Nya, selalu baru tiap pagi; besar kesetiaan-Mu!" (Ratapan 3:22-23)

Komentar

CHOICE

Konsep Penyucian/Pengudusan (Santification)

Konsep Penyucian/Pengudusan (Santification ) Penyucian atau pengudusan adalah pemisahan untuk maksud khusus yang meliputi penyerahan diri. Dalam PL biasanya imam-imam, nabi-nabi, bait Allah, dipisahkan untuk pelayanan lepada Allah. [1] Istilah Penyucian atau pengudusan dalam bahasa Ibrani “qados atau qodes” yang berarti menyucikan. Dalam Perjanjian Baru kata Penyucian atau pengudusan “hagiazo” yang berasal dari kata hagios yang artinya pemisahan. Secara teologis, kata pengudusan berarti dipisahkan dan disisihkan dari dosa atau dipisahkan dari dunia dalam arti bahwa segala sesuatu yang berasal dari dunia merupakan bukan milik Allah, oleh karena itu harus dijadikan kudus, dengan tujuan agar sesuai dengan sifat dan karakter Allah yang kudus. Jadi dalam hal ini standar kekudusan manusia berada dalam tangan Allah melalui penebusan Kristus bagi umat-Nya (I Kor. 1:13). [2] Dasar Pengudusan Dalam hubungan dengan pengalam Kristen penyucian meliputi tiga dasar utama yaitu. Perta

Mengenal Kitab Torah (Kejadian, Keluaran, Imamat, Bilangan, Ulangan)

Kitab Kejadian Kalimat pertama pada satu-satunya wahyu Allah kepada manusia ini diawali dengan perkataan: Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi ( Kejadian 1:1 ). Kitab Kejadian adalah buku pertama dari lima buku yang diilhamkan Allah kepada Musa untuk ditulis. [1] Pemahaman tentang Kejadian sangat penting agar kita dapat memperoleh pengetian mengenai Sang Pencipta kita dan rencanaNya bagi kehidupan kita. Kejadian mengungkapkan kebenaran-kebenaran mendasar mengenai Allah sebagai Pencipta, Penyelamat yang penuh kemurahan, Pemimpin, dan Pemelihara, serta Hakim bagi mereka yang tidak memperdulikanNya. [2] Kitab ini berisi satu-satunya laporan yang akurat mengenai asal usul dunia ini; penciptaan manusia, penetapan perkawinan, dan keluarga serta bagaimana kita ditetapkan untuk mengalami kematian karena dosa maupun apa yang kita harus lakukan untuk beroleh hidup kekal. Ketika Yesus ditanya oleh para pengeritikNya mengenai perceraian, Ia tidak hanya menegaskan tentang k

Konsep Pendamaian (Reconciliation)

Konsep Pendamaian (Reconciliation) Konsep pendamaian bukan hal baru diketahui akan tetapi konsep ini sudah ada dalam Perjanjian Lama Yesaya 53:5. [1] Walvoord, menungkapkan kata pendamaian dalam Perjanjian Lama diartikan “Kaphar” (Im. 6:30; 8: 15; 16:20; Yeh. 45:15; 17; 20; Dan. 9:24). Kata ini dipakai orang untuk menutup kapal kayu dengan pakal (Kej. 6:14) akan tetapi diterjemahkan dalam bentuk lain yaitu “Piel” artinya memperoleh pengampunan atau memperdamaikan. [2] Kata pendamaian berasal Yunani “ Katallage dan Katallaso” artinya penyesuaian perbedaan yang menimbulkan permusuhan dua pihak dengan menggunakan alat penukar tertentu. Sehingga lewat itu hubungan atau relasi baru tercipta. [3] Hal senanda juga diungkapkan oleh Walvoord, kata pendamaian berasal dari bahasa Yunani Kattallaso (Rm. 5:10; 1Kor. 7: 11; 2 Kor. 5:18-20) dan Katallage (Rm. 5:11; 11:15; 2 Kor. 5: 18-19) yang memiliki pengertian memperdamaikan sepenuhnya. [4] Dalam Roma   10- 11 menungkapkan Sebab ji

Cara memahami Bahasa Roh secara Lengkap

Bahasa Roh Topik bahasa roh dan profetik merupakan topik yang selalu hangat dibicarakan, bahkan dengan banyaknya perbedaan pandangan mengenai topik ini banyak perpecahan terjadi dalam gereja Tuhan. Di antara orang kristen banyak muncul pertanyaan ketika sebagian orang mengalami sendiri bagaimana mereka merasa bisa berbahasa roh dan mendapat karunia-karunia yang tidak dimiliki orang pada umumnya , sementara banyak orang yang tidak mengalami fenomena tersebut meragukan dan cenderung menganggap sesat. Memang cukup rumit ketika kita mencoba menggali kebenaran mengenai fenomena bahasa roh atau bahasa lidah dalam Alkitab. Kerumitan ini tidak jarang memunculkan pemahaman yang salah dan tanpa sadar terlalu dibesar-besarkan sehingga jemaat   Tuhan justru kehilangan hal yang kebenaran penting yang menyangkut persatuan kita dengan Kristus dan dasar untuk hidup kudus. Karena itu perlu bagi jemaat pada umumnya dan menjadi keinginan penulis pada khususnya untuk mempelajari lebih mendalam

SOTERIOLOGI (KESELAMATAN)

SOTERIOLOGI (KESELAMATAN) Tidak ada doktrin yang lebih memerlukan penjelasan yang terang dan jelas dari doktrin keselamatan. Dari sudut rohani, pengetahuan tentang doktrin ini menjadi soal hidup dan mati. Tidak dapat dipungkirin bahwa didunia ini banyak orang memeluk faham Universalisme atau telah berpaling kepada sinkritisme. Itulah sebabnya penjelasan firman Tuhan yang berhubungan dengan diktrin keselamatan menjada sangat penting. Untuk jangka waktu yang cukup lama, teologi telah dianggap sebagai ratu ilmu pengetahuan sedangkan teologi sistematika disebut sebagai mahkota sang ratu. Istilah teologi berasal dari kalimat kata yunani yaitu theos dan logos. Theos berarti “Allah” dan Logos berarti “kata” atau wejangan atau ajaran. Dengan demikian secara sempit Teologi dapat diartikan sebagai ajaran tentang Allah. [1] namun dalam artian yang lebih luas dan lebih umum, teologi kemudian mendapatkan pemahaman sebagai ajaran yang menyeluruh tentang kekristenan dan bukan hanya ajaran t

MENGENAL KITAB EZRA

KITAB EZRA PENULIS, TEMA DAN TANGGAL PENULISAN Kitab ini ditulis oleh Ezra sendiri dengan tema “Pemulihan Kaum Sisa”, ditulis pada 450-450 SM. LATAR BELAKANG Kitab Ezra adalah bagian dari sejarah yang berkesinambungan dari orang Yahudi yang ditulis setelah masa pembuangan, terdiri atas 1 dan 2 Tawarikh, Ezra, dan Nehemia. Dalam PL Ibrani, Ezra dan Nehemia semulanya satu kitab sebagaimana halnya 1 dan 2 Tawarikh. Para ahli Alkitab pada umumnya beranggapan bahwa sejarah yang disajikan dalam kitab-kitab ini pertama-tama merupakan karya yang terilham dari seorang pengarang pada masa pasca pembuangan. Sekalipun penulisnya tidak pernah disebutkan dalam Alkitab, tetapi hampir semua sumber Yahudi dan Kristen, serta juga banyak ahli modern, percaya bahwa pengarangnya adalah Ezra, imam dan ahli Taurat itu. Menurut tradisi, Ezralah yang mengumpulkan semua kitab PL menjadi satu unit, memulai bentuk ibadah yang dipakai di sinagoge dan mendirikan Sinagoge Besar di Yerusalem di mana k

HIDUP YANG BERDAMPAK

Matius 5:13-16 "Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga." (Matius 5:16) Saya percaya setiap orang memiliki potensi memengaruhi orang lain di sekitarnya. Pengaruh itu bisa saja positif dan negatif. Orang yang membawa pengaruh positif biasanya disebut  motivator  atau  inspirator, di mana keberadaannya mampu memotivasi orang lain mengikuti jejaknya atau menjadi inspirasi bagi orang lain. Akan teyapi orang yang membawa pengaruh negatif atau buruk terhadap orang lain biasanya disebut  provokator:  ia memprovokasi orang lain untuk melakukan tindakan yang negatif. Begitu pula dalam kehidupan percaya kita. Tuhan menginginkan setiap orang percaya memiliki kehidupan yang berdampak atau berpengaruh bagi dunia. Dampak atau pengaruh yang dimaksudkan adalah positif, bukan negatif. Dengan kata lain kita harus bisa memengaruhi orang-orang sekitar melalui teladan hidup yang positif dan m

INTEGRITAS HARGA MATI

Daniel 6 " Allahku telah mengutus malaikat-Nya untuk mengatupkan mulut singa-singa itu, sehingga mereka tidak mengapa-apakan aku,..." (Daniel 6:23) Ketika berada dalam kesulitan, tekanan atau masalah berat biasanya orang mudah sekali melupakan Tuhan, karena mata jasmaninya hanya tertuju kepada besarnya masalah. Daniel adalah salah satu tokoh besar di Alkitab yang pernah melewati masa-masa sulit dalam hidupnya. Kala itu para pejabat tinggi pemerintahan Darius berusaha mencari alasan untuk menuduh dan menyalahkan Daniel dengan meminta raja mengeluarkan surat ketetapan: melarang semua orang menyembah Tuhan, dewa atau manusia lain kecuali kepada raja, dan bagi yang melanggar akan dilemparkan ke gua singa. Siapa Daniel? Daniel Adalah tawanan perang yang ditangkap raja Nebukadnezar yang bersama dengan orang-orang Yahudi dari keluarga raja atau pejabat lainnya diangkut ke Babel untuk dididik dan diperkerjakan di pemerintahan; Daniel bekerja di bawah pemerintahan raja Nebukadnezar

MAU BERHASIL

Kejadian 13:1-12 OMPTIMIS   -           Orang yang optimis selalu perpikir positif -           Orang yang optimis selalu bertindak hati hati -           Orang yang optimis mengambil keputusan dengan resiko apapun. -           Orang yang optimis tidak terbawa keadaan/suasan -           Orang yang optimis memiliki pengharapan -           Orang yang optimis selalu melihat hal yang besar -           Orang yang optimis melakukan segala sesuatu dengan ikhlas. Tetapi, orang yang pesimis selalu bertolak belakang dengan orang yang optimis. Sikap optimis menentukan sikap kita terhadap sesuatu. Begitu juga dengan kita apapun yang kita kenal akan mentukan sikap kita, gaya hidup kital, karakter kita dan pola pikir kita  Nah, sikap optimis sangat penting karena hal ini yang menjadi dasar bagi kita mengenal sesuatu. -           Abrham dalam keadaan apapun dia tetap optimis. -           Pengenalan Abraham akan Tuhan menentukan sikapnya