"Terhadap orang yang setia Engkau berlaku setia, terhadap orang yang tidak bercela Engkau berlaku tidak bercela," (Mazmur 18:26)
Pemazmur menyatakan, "Kemalangan orang benar banyak, tetapi TUHAN melepaskan dia dari semuanya itu;" (Mazmur 34:20). Masalah, penderitaan, tantangan dan pencobaan bisa datang sewaktu-waktu dan dapat menimpa semua orang: orang fasik maupun orang benar. Perbedaannya: orang benar dalam kemalangan tidak ditinggalkan Tuhan.
Ketika pencobaan terasa berat terkadang kita merasa tidak sanggup lagi menanggungnya dan ingin menyerah saja. "Pertarungan adalah milik orang-orang yang gigih, karena itu jangan biarkan keadaan mengalahkanmu." (William V. Crouch). Sebagai orang percaya tidak seharusnya kita menyerah dan putus asa, berpeganglah pada janji Tuhan bahwa dalam segala keadaan, asal kita hidup berkenan kepaada-Nya, pasti ada pembelaan dan penyertaan dari Tuhan.
Sadrakh, Mesakh, dan Abednego adalah contohnya! Ketiga pemuda itu memilih tetap setia kepada Tuhan dan menolak menyembah berhala yang disembah raja Nebukadnezar sehingga menimbulkan amarah raja. Sebagai konsekuensinya mereka dimasukkan ke perapian yang dipanaskan tujuh kali lebih panas dari biasanya. "Lalu diikatlah ketiga orang itu, dengan jubah, celana, topi dan pakaian-pakaian mereka yang lain, dan dicampakkan ke dalam perapian yang menyala-nyala." (Daniel 3:21). Apa yang terjadi? Binasakah mereka? Raja sangat terkejut ketika dilihatnya mereka bertiga berjalan-jalan dengan bebas dan ada hal yang lebih mengejutkan lagi: "'Bukankah tiga orang yang telah kita campakkan dengan terikat ke dalam api itu?' Jawab mereka kepada raja: 'Benar, ya raja!' Katanya: 'Tetapi ada empat orang kulihat berjalan-jalan dengan bebas di tengah-tengah api itu; mereka tidak terluka, dan yang keempat itu rupanya seperti anak dewa!'" (Daniel 3:24-25).
Janji firman-Nya adalah ya dan amin!Tuhan tak pernah meninggalkan orang-orang yang setia kepada-Nya, dan pertolongan-Nya selalu tepat pada waktunya. Untuk dapat keluar dari api pencobaan dengan kemenangan kita harus mempunyai kesetiaan yang teguh kepada Tuhan di segala situasi seperti mereka.
Sanggupkah kita tetap menunjukkan kesetiaan kepada Tuhan meski belum mengalami pertolongan yang kita harapkan?
Komentar
Posting Komentar